SEPUTAR CERITA TEATER TJORONG 61. DARI MULAI TIME TRAVEL, SAMPAI PEMBERONTAKAN ALA STAR WARS

Penulis : Rizki Dwi Ramadhon (Asep) 
Editor : Tim Blog 61

Jika nanti aku gugur saat menjalankan misi ini, aku ingin kau memberitahukan hal ini kepada istriku. Katakan kepada dia kalau aku gugur dalam keadaan merdeka.” –Joko, dalam “Debu Harapan”, Porsip 2017 jilid 2.


TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
Tak kenal maka tak sayang, begitulah kira-kira kata pepatah. Jadi pasti sudah bisa menebak kan pada bagian ini kita bakal kasih apa? Ya, betul. Jadi Teater Tjorong adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMAKBo yang berfungsi sebagai sarana wadah bakat serta tempat menyalurkan ekspresi seni. Nah, program ekskul ini sekarang dipegang oleh Ibu Susi Sulastri selaku pembimbing, tetapi masih banyak guru serta alumni yang masih aktif dalam berpartisipasi dalam kegiatan ekskul ini, baik sebagai pembimbing ataupun sebagai pelatih. Diantaranya adalah ; Bapak Wahyu, Kak Gea, serta Kakak-kakak alumni lainnya.

Ekskul teater ini selain menjadi tempat berekspresi juga merangkap sebagai pengisi acara hiburan tetap pada berbagai acara baik di dalam, maupun di luar sekolah. Sehingga tak ayal sajian teater di panggung GSG SMAKBo pada acara wisuda atau Porsip menjadi sajian yang layak ditunggu serta dinikmati.

TEATER TJORONG 61, TEMPAT BERKUMPUL SISWA/I 61 JURUSAN “ANALISIS SENI”
Hampir semua siswa/i SMAKBo merupakan orang-orang pilihan yang berkualitas terutama pada bidang eksak. Hal ini tentu saja menjadikan insan-insan SMAKBo sebagai golongan pribadi yang mengutamakan pendidikan diatas segalanya, sehingga kesan hidup monoton dan kaku melekat pada siswa/i SMAKBo. Nah, hal ini tentunya ada benarnya juga, karena kita sebagai siswa/i dari awal sudah “dibebankan” dengan segala macam program studi serta tugas yang tak kunjung usai hingga 4 tahun lamanya. 4 TAHUN.

Dengan segala macam kesibukan tugas serta hiruk pikuk masalah sekolah, pastinya akan berefek pada bagaimana kondisi tubuh serta pikiran siswa/i ini. Oleh sebab itu lah dibutuhkan “pelarian” untuk bersantai (yang positif tentunya) sejenak sambil menikmati kehidupan yang singkat ini. Untuk anak-anak Teater Tjorong 61 hampir semua menjawab bahwa teater ini lah yang menjadi wadah pelarian mereka. Selain untuk rehat, bisa juga sebagai sarana menimba ilmu, berkumpul dengan teman, serta menambah wawasan tentang seni.

Teater 61 sendiri terbentuk pada tahun 2015, tepat setelah Angkatan 61 masuk ke SMAKBo. Teater 61 kini diketuai oleh Salsabila Rizqi, penyematan jabatan ini bukan sembarangan, tetapi melewati beberapa proses rumit sehingga dapat diketahui kapasitasnya dalam menjadi ketua. Nah, kebanyakan anak-anak teater 61 bukanlah orang yang “kaku” seperti yang sering digambarkan orang-orang kepada siswa/i SMAKBo. Malah ada kecenderungan bahwa mereka lebih senang mellihat segala sesuatu mengalir mengikuti arus, hal ini ditunjukan kedalam seringnya mereka melakukan improvisasi dalam bentuk pertunjukan hingga pada saat lainnya seperti belajar ataupun hal lainnya. Tak heran bila banyak yang menyebut mereka “Analis Jurusan Seni”.

Keanggotaan teater 61 terus berkembang sampai sekarang, dari awal pembentukan dengan sedikitnya anggota, hingga kini hampir 30 orang didalamnya, yang terdiri dari pemeran, properti, black team, serta make up & wardrobe team. Untuk memberikan sedikit apresiasi kepada anggota Teater Tjorong 61, berikut adalah anggota yang telah ikut berpartisipasi dalam dunia teater 61 hingga sekarang:

Salsabila R (Ketua), Syadam R, Rizki DR, Nada Alya, Ristyan Krishna, Krisna Arya, Akmal F, Maryo W, Annisa NA, Yudhistira E, Elsa Y, Jasmine D, Olivia M, Namira K, Vina M, Irene A, Davin S, Aisyah, Salma, Syahrul R, Putri M, Natasya DR, Rachmat, Dimas A, Salsabila F, Ehren T, Fadhil R, Ghanie I, Fajar H, Boyque V. Allen, Himawan, Khairi Y,Jeni H, Sekar, dan Lukman A.


CERITA DARI TAHUN KE TAHUN
Teater tentunya adalah ekskul yang memiliki banyak cerita (baik cerita dalam bentuk naskah ataupun cerita berupa masalah). Dari tahun ke tahun pasti ada saja hal-hal yang tak bosan untuk diceritakan berulang-ulang karena memang menarik, atau memang karena menjengkelkan sehingga asyik untuk dibahas.

TAHUN PERTAMA :
Cerita tahun pertama dimulai dengan pengumuman pagelaran Porsip yang sangat mendadak, sehingga persiapan dinilai sangat kurang. Dari mulai naskah, dubbingan, hingga latihan dilakukan dalam waktu yang sempit dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Bayangkan saja, pembuatan naskah hanya memakan waktu +/- 2 jam saja, setelah jadi, para punggawa teater porsip 61 pada saat itu langsung membawa naskah ke studio rekaman untuk selanjutnya didubbing.

Nah, konsep cerita yang kita bawakan pada saat itu adalah Flashback karena berhubungan dengan tema Childhood. Uniknya, kita memakai pemeran-pemeran yang kontradiktif dengan karakternya sehingga terlihat aneh dan lucu. Contohnya, karakter anak-anak kecil diperankan oleh para pemeran yang notabene berbadan tinggi dan besar, tetapi karakter orang dewasanya diperankan oleh pemeran dengan postur yang lebih kecil.

Pada teater ini diceritakan bagaimana para sahabat yang telah dewasa, yaitu Kuncung (Krisna AW), Kacrut (Yudhis), Marjinah (Elsa) dan Alexander (Fajar H) melakukan reuni dan menceritakan kilas balik hidup mereka pada masa kecil, dimana karakter pada masa kecil Kuncung diperankan oleh Asep, Kacrut oleh Syadam, Marjinah oleh Wibi, dan Alexander oleh Ristyan. Walaupun bisa dibilang masih kacau dari segi penampilan, tetapi cerita ini berhasil menghadirkan gelak tawa dari penonton, sehingga banyak elemen yang dapat diambil serta dijadikan bahan pembelajaran untuk tahun selanjutnya.


TAHUN KEDUA :
Cerita pada tahun kedua ini diakui lebih kompleks dari tahun sebelumnya. Dengan tema Remarkableness, konsep cerita yang dibawakan oleh tim teater 61 berkutat pada konsep Time Travel dengan sedikit bumbu magic didalamnya.

Cerita ini diawali dengan sepasang kekasih yang bernama Riko (diperankan oleh Syadam) yang kehilangan kekasihnya, Livea (diperankan oleh Nada), akibat terbunuh oleh seorang perampok (diperankan oleh Asep). Karena kesedihannya yang mendalam, 2 orang  peri (diperankan oleh Nisa dan Wibi) pun memberinya suatu kesempatan untuk bisa kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan sang kekasih. Tetapi, ditengah perjalanannya untuk menyelamatkan Livea, rombongan ini dihadang oleh seorang Iblis (diperankan oleh Krisna AW) yang menjelaskan tentang konsekuensi merubah masa lalu. Setelah sang Iblis berhasil diusir oleh para peri, Riko pun segera menyelamatkan Livea dengan membawanya pergi dari tempat perampokan.

Tapi sialnya, ternyata sang perampok tetap datang. Nyawa Livea pun kembali terancam. Namun disaat semuanya mulai kacau, Iblis pun datang dan menjelaskan bahwa dengan merubah masa lalu, dalam hal ini menyelamatkan Livea, Riko harus mengorbankan nyawanya sendiri karena nyawa harus dibayar dengan nyawa jelas sang Iblis, terlebih lagi Riko dan Perampok itu harus bertukar tubuh, sehingga Riko harus membunuh nyawa perampok yang ada ditubuhnya, dengan begitu Riko harus menanggung konsekuensi karena telah mengambil nyawa orang lain. Riko yang setuju dengan hal itu harus bertukar tubuh dengan sang perampok dan harus mengambil nyawa perampok yang telah berada didalam tubuh Riko. Setelah Riko, yang kini berada dalam tubuh perampok, berhasil membunuh si perampok, yang berada dalam tubuh Riko, ia pun segera pergi meninggalkan Livea.

Diakhir cerita, Riko, dalam tubuh perampok, mengunjungi pernikahan Livea dengan lelaki lain. Riko harus merelakan kehidupannya sendiri hancur hanya untuk menyelamatkan nyawa Livea dan bahagia dengan orang lain.

Cerita ini diakui adalah cerita yang paling rumit dari semua peserta teater pada Porsip tahun itu. Karena konsepnya yang kompleks serta pembawaannya yang mengharuskan pemeran berperan lebih dari satu karakter didalamnya. Cerita ini sukses membuat para penonton baper dengan ending yang benar-benar menyayat hati.

TAHUN KETIGA
Memasuki Porsip tahun ketiga, tim teater 61 membawakan sebuah cerita perjuangan pada masa pendudukan pasukan KNIL di Surabaya pada tahun 1945. Dengan tema porsip yaitu Djaman Doeloe, cerita ini dirasa cocok untuk melengkapi daftar panjang cerita teater 61 dari tahun ke tahun.

Walaupun cerita ini bertemakan perang, namun konsep yang diambil bukanlah perang terbuka secara gamblang, melainkan hanya menceritakan pemberontak yang nekat menyusup ke markas musuh untuk mengambil susunan rencana mereka sehingga para pejuang NKRI mempunyai harapan untuk bisa memenangkan pertempuran.

Cerita dimulai dengan Joko (diperankan oleh Krisna AW), pejuang yang berasal dari tanah Jawa bersama dengan Stefanus (diperankan oleh Ristyan K), seorang pejuang dari wilayah Indonesia TImur berdebat dengan seorang komandan pasukan pejuang Indonesia. Joko berusul untuk menyerang markas musuh supaya para pejuang dapat mengambil susunan rencana serta peta kekuatan musuh. Sang Komandan (diperankan oleh Nisa) tidak menyetujui rencana ini, karena dinilai terlalu beresiko dan berbahaya. Joko yang kecewa atas keputusan Komandan tersebut, malah nekat untuk menyusup sendirian ke markas musuh untuk mencuri rangkaian strategi dan peta kekuatan musuh. Stefanus yang mendengar rencana ini pun ikut serta dalam tugas rahasia mereka.

Di lain tempat, seorang pejuang KNIL bernama George (diperankan oleh Syadam), jatuh hati kepada seorang gadis desa bernama Kunti (diperankan oleh Nada). Hal ini kemudian ditentang oleh Komanadan Pasukan KNIL, Lars (diperankan oleh Asep). Disisi lain, Lars adalah seorang tentara yang bengis, ia tidak segan untuk membantai para rakyat Indonesia yang terindikasi membantu para pejuang.

Joko dan Stefanus pun mulai melancarkan misi mereka, dengan bantuan George yang telah dibujuk oleh Joko dan Stefanus, mereka berjalan menuju markas KNIL. Tetapi sayangnya, ditengah jalan mereka bertiga ditangkap oleh pasukan Lars. Joko dan Stefanus pun mulai dimasukan ke ruang interogasi, mereka disiksa sehingga mau membocorkan lokasi rahasia para pejuang Indonesia, namun tak sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. Lars pun mengancam akan membantai penduduk kampung Kunti jika mereka tidak menyerah. George yang mendengar rencana ini langsung membantu Joko dan Stefanus untuk kabur dan memberikan susunan rencana KNIL pada mereka.

Naasnya, pada saat mereka ingin keluar dari markas itu, Lars serta pasukannya mengepung mereka. Lars menembak George sehingga George mati ditempat. Melihat situasi yang mulai kacau, Joko pun menyuruh Stefanus lari membawa rencana itu sementara Joko mengalihkan perhatian mereka. Stefanus yang awanya menolak, kemudian mulai mengerti pengorbanan apa yang akan Joko lakukan sehingga Stefanus pun langsung berlari menjauhi Joko dan para pasukan KNIL. Dan…BOOOM! Terdengar ledakan. Joko telah gugur mengorbankannya dirinya sendiri. Ia meledakan dirinya, pasukan Lars, serta markas KNIL sehingga Stefanus dapat menyampaikan susunan rencana musuh kepada Komandannya.

Di akhir cerita, ditutup dengan penggalan surat Joko kepada istri dan anaknya ;
Maafkan mas kalau mas tidak bisa pulang lagi
Titip salam kepada anak kita ya, dik
Bilang kalau bapaknya gugur sebagai pahlawan
Bukan jendral, bukan presiden
Tapi pahlawan. Joko-“


Cerita ini secara pribadi saya nilai sebagai cerita terbaik yang pernah dibawakan oleh Teater 61 sejauh ini. dilihat dari segi konsep, serta alur yang cenderung mengejutkan. Cerita ini digadang-gadang sebagai “The Next Rogue One”, yaitu cerita pemberontakan ala Star Wars yang filmnya rilis pada tahun 2017 kemarin. Pembangunan karakter yang dalam, konflik yang kompleks, emosional, serta eksekusi yang ciamik menjadikan cerita ini akan selalu dikenang baik oleh para tim teater, maupun penonton.

        Dengan berbagai macam cerita itu, tak heran mengapa kelompok teater 61 dapat menjadi suatu tim yang solid. Dengan segala macam masalah serta kekurangan tadi, semua anggota dapat bekerja sama satu sama lain demi menyajikan penampilan terbaik kepada para penonton disetiap penampilannya. Semoga dengan adanya dukungan dari segala pihak, teater 61 dapat terus menuju ke arah yang lebih baik lagi. Cheers!

Comments

  1. The King Casino Hotel | Jamul Casino & Spa
    The King Casino Hotel is set 1 mile south of Jamul Casino, https://jancasino.com/review/merit-casino/ 1 MPRC Blvd, Jamul, Georgia. 바카라 사이트 View map. This casino offers a wooricasinos.info variety worrione of gaming options including slots,

    ReplyDelete

Post a Comment